Rabu, 23 Februari 2011

debat pembagian kondom di hari HIV AIDS

AIDS  KONDOM

PRO

1. ANGKA kasus penyakit infeksi menular seksual (IMS) di Indonesia cukup tinggi.
2. Dengan penyebarluasan kondom untuk digunakan saat berhubungan badan, diharapkan sekaligus melakukan pencegahan.
3. Entah dia mau gunakan atau tidak, tetapi itulah solusi terakhir yang bisa dilakukan agar bisa meminimalisir
4. Kabupaten Merauke dari bulan Januari-September 2010, jumlah penderita HIV/AIDS adalah 94 orang. Dari jumlah tersebut, ‘ranking’ pertama ditempati para ibu rumah tangga (IRT), menyusul lagi kelompok tertentu lain, ketiga petani dan urutan keempat adalah pekerja seks komersial (PSK).
5. komunitas religius tidak mendukung distribusi kondom, namun setiap masyarakat harus menilai apa yang terjadi di halaman belakang.
6. if u got a condom youll use it but if you dont have one you really wont care,you'll just keep going b/c you really dont wanna stop


KONTRA
1. secara tidak langsung Pemerintah menyediakan tempat maksiat (lokalisasi) dengan segala peralatan pendukungnya membudayakan dan melegalkan kegiatan seks bebas. Dengan mempermudah akses untuk mendapatkan kondom, kegiatan seks bebas di masyarakat justru meningkat tajam. Apalagi ini dibagikan di daerah lokalisasi.
2. Semestinya, yang harus dilakukan adalah melakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada semua orang, mengidentifikasi dan atau mendatakan mereka yang sudah dinyatakan positif berstatus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
3. J Mann (1995) dari Harvard AIDS Institute yang menyatakan bahwa tingkat keamanan kondom hanya 70 persen
4. hubungan seksual bukan satu-satunya medium penyebar HIV/AIDS. bahkan mayoritas penularan HIV/AIDS di indonesia oleh aktifitas penggunaan narkoba dan jarum suntik yang tidak steril.
5. dengan penggunaan kondom sekalipun hubungan seksual masih berpotensi menularakan HIV/AIDS lewat aktifitas oral.
6. kondom yang beredar diluar tidak memiliki komampuan untuk menahan laju virus HIV. Pada hasil konferensi AIDS Asia Pasifik di Chiang mai, Thailand pada tahun 1995 dan organisasi medis MER-C, secara tegas menolak kampanye penggunaan kondom sebagai tindakan pencegahan penyebaran HIV/AIDS. sikap itu diambil berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kondom yang beredar di pasaran hanya memiliki pori-pori berukuran 1/6 mikron, padahal virus HIV/AIDS berukuran 1/250 mikron. itu sama saja dengan menyimpan bola golf di keranjang bola basket: sebuah hal yang super-tolol, karena tentu bola golf akan dengan mudah keluar melalui sela-sela keranjang bola basket. kondom memang efektif untuk mencegah sifilis, herpes, dan gonorrhea. namun, penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS adalah sebuah kesalahan besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar